Lanjut!
Nah, kalo gitu berarti mimpi itu nggak ada yang ngendaliin dong?
Yah, bukan berarti nggak ada yang ngendaliin, tapi mimpi itu sebenernya adalah pengalaman bawah sadar yang ada hubungannya sama indera-indera saat tidur, misalnya pendengaran, pengelihatan, pikiran, perasaan, dan teman-teman masa kecil lainnya. Hal ini terutama disebabkan karena adanya pergerakan REM (bukan rem mobil, tapi Rapid Eye Movement/REM Sleep), yaitu pergerakan bola mata yang sangat cepat. Jadi bukan berarti mimpi itu tiba-tiba ada, tapi sebenernya kita sendiri-lah yang mengendalikan. Tapi kita sendiri nggak sadar kalau kita yang mengendalikan mimpi itu. Ya iya sih, kan mimpi itu pengalaman bawah sadar.
Tapi bukan berarti gara-gara bawah sadar terus kita jadi nggak bisa ngerasain mimpi itu sendiri. Karena sebenernya terkadang si pemimpi tersebut menyadari bahwa ia sedang bermimpi, dan kadang juga ia bisa mengendalikan mimpinya tersebut.
Banyak orang bilang, kalo mimpi itu cuma sekedar bunga tidur (jujur, kalo gue sih lebih milih bunga bank) yang nggak punya arti apa-apa. Tapi nggak sedikit juga yang percaya sama mimpinya itu. Misalnya Sigmund Freud, yang percaya kalo mimpi itu punya makna kebenaran yang terselubung. Dan menurut Primbon, katanya mimpi-mimpi itu mengandung arti, misalnya mimpi ketimpa duren yang artinya dapet rejeki, mimpi denger burung berkicau yang artinya bakal dapet duit, mimpi gali jurang yang artinya bakal dapet masalah, sampe mimpi pipis di WC yang artinya waktu bangun celana udah basah. lol.
Tapi mungkin itu semua cuma tafsiran kita sendiri yang ngebandingin sama kejadian setelah kita bangun. Kalo kita mimpi nemu dompet di jalan terus pas bangun tiba-tiba kita dikasih duit, terus kita bakal berpikir kalo mimpi-mimpi kayak nemu dompet gitu lantas kita bakal dapet rejeki. Tapi menurut gue, mimpi itu cuma permainan dari pikiran kita. Bingung? Sama!
Jadi gini, menurut hasil penelitian, mimpi nggak disebabkan karena rangsangan dari lingkungan selama tidur, tapi karena adanya proses biologis internal dalam tubuh. Dalam proses ini, sel otak besar pada bagian belakang secara periodik pecah dalam selang waktu sekita 90 menit, dan mengirimkan stimulus secara acak ke bagian korteks otak. Akibatnya, bagian memori, sensorik, kontrol saraf, dan kesadaran pada otak akan ter-stimulasi secara acak yang mengakibatkan terjadinya puncak rangsangan pada korteks. Dan pada akhirnya proses ini akan menyebabkan terjadinya mimpi.
Tapi pertanyaannya, apa bener mimpi itu berkaitan langsung sama pribadi seseorang?
Nah, untuk itu para peneliti melakukan penelitian tentang hal ini. Sebagian psikoterapis berpendapat bahwa saat rangsangan neurologis dari otak yang memicu terjadinya mimpi, isi dalam mimpi bisa jadi berasal dari kebutuhan, keinginan, atau harapan dari otak bawah sadar manusia. Karena itu, mereka menganggap mimpi itu adalah hasil dari alam bawah sadar seseorang, yang dikenal sebagai "phenomenological-clinical", atau "top-down". Di pihak lain, ada psikoterapis yang beranggapan bahwa mimpi nggak punya arti khusus, yang dikenal sebagai penjelasan "bottom-up".
Kita jarang banget bisa inget sama mimpi kita. Karena pada umumnya mimpi kita tersimpan di otak sementara yang bisa mengingat antara 5-10 menit saja. Saat kita mimpi, prefrontal cortex, atau otak yang biasa kita pake sehari-hari bakal nggak aktif, mungkin kayak lumpuh gitu. Dan mimpi cuma terjadi di bagian otak depan kita (forebrain), jadi kita nggak bisa ngendaliin arah dari mimpi kita. Kita nggak bisa ngatur mau mimpi apa hari ini, besok, atau minggu depan. Mimpi kita juga nggak terbatas oleh dimensi waktu dan ruangan. Bisa jadi mimpi itu berkaitan dengan masa lalu, masa ini, atau masa depan.
Berat banget bahasannya! Tapi salut sama para peneliti yang udah mau ngungkap hal ini. (Applause! plok-plok-plok). Kalo menurut persepsi gue sih, mimpi itu disebabkan karena emosi kita yang nggak bisa tersampaikan sehingga jadi kebawa ke mimpi, obsesi atau keinginan yang besar, kejadian-kejadian saat kita sadar yang masih kita pikirin, atau mistisnya...bisa jadi sebuah pertanda! Nah lo!
Kalo emosi yang nggak tersampaikan itu misalnya, hari itu kita lagi bete (mungkin gara-gara seseorang...who knows?) terus masalah itu jadi pikiran kita hari itu. Dan emosi kita nggak juga surut sampe kita tidur. Akhirnya bakal kebawa mimpi, dan tiba-tiba kita jadi mimpiin masalah itu. Dan katanya nih, cewek itu lebih sering dapet mimpi buruk daripada cowok! Kok bisa? Jadi, cewek itu kan pada dasarnya "makhluk yang paling bisa nyimpen rahasia." Kalo kata Kate Winslet (itu tuh, yang di Titanic), "A woman's heart is deeper than the ocean for a secret." Nah kalo cowok, dia bakal bilang, "Man gotta do what man gotta do." Jadi, cewek bakal ngebawa masalah atau kekhawatiran mereka sampe ke alam mimpi dan perhatian emosional mereka bakal terus terproses waktu tidur.
Obsesi atau keinginan yang besar juga bisa jadi penyebab mimpi. Misalnya kita pengen banget jadi artis ngetop, tapi hal itu belum bisa terwujudkan saat itu. Oleh karena itu pikiran kita akan terus menuju kepada keinginan kita tersebut. Akhirnya apa yang kita inginkan itu jadi pikiran dominan kita. Tapi pikiran yang dominan itu nggak selalu disebabkan oleh obsesi atau keinginan. Bisa jadi ada suatu hal yang terus kita pikirin karena kita nggak tau jalan keluarnya, atau yang lagi 'hot' jadi bahan obrolan. Kalo pikiran kita jadi dominan kayak gitu, bisa jadi terbawa ke mimpi.
Nah, kejadian-kejadian saat kita sadar juga nggak lepas dari penyebab mimpi. Karena pikiran sadar kita dan pikiran nggak sadar punya semacam hubungan (Bukan hubungan yang aneh-aneh kok. Mereka baik-baik aja.) yang bisa saling mempengaruhi. Misalnya waktu kita sadar, kita ketemu temen. Eh, waktu di mimpi kita ketemu lagi sama dia...(padahal niatnya mau ketemu artis di mimpi malah ketemu dia lagi...apes banget gue!). Meskipun begitu, kita pasti akan mimpiin hal-hal yang kita ketahui. Meski kadang hal itu merupakan simbolik dari hal lain. Jadi misalnya kita mimpi berada di suatu tempat yang asing banget, orang-orangnya juga nggak kita kenal. Tapi sebenernya otak kita nggak asal menciptakan hal itu, karena sebenernya semua itu udah pernah terjadi atau kita liat, cuma kita nggak inget akan hal itu. Di samping itu, ternyata otak itu kreatif banget waktu tidur. Karena otak bisa menggali memori kita yang bahkan udah kita lupain.
Terus, kalo yang berhubungan sama mistis-mistis gitu, banyak yang bilang mimpi itu sebagai pertanda. Nggak tau mimpi itu datengnya dari Allah, malaikat, jin, setan, atau 'something else'.
Baru-baru ini, isu tentang kiamat 2012 banyak banget jadi bahan obrolan. Dan banyak juga yang katanya mimpi peristiwa itu bener-bener terjadi. Ada yang mimpi kiamat tahun 2013, tahun 2012, ada yang mimpi dikasih tahu sama malaikat tentang kiamat itu, dll. Ada yang bilang mungkin ini sebuah pertanda. Gue emang nggak begitu ngerti sama yang kayak gitu, tapi menurut gue, yang penting itu, "Satu hal yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian." Jadi mimpi nggak bisa digunain untuk memprediksi masa depan, meskipun mimpi itu indah atau aneh, masuk akal atau nggak.
Jadi meskipun kadang mimpi itu jadi kenyataan, lantas jangan jadi percaya terus sama mimpi. Kan yang penting, kita mempercayai hal-hal yang sudah pasti kebenarannya. Meskipun semua hal di dunia ini relatif. :P
Sumber: Kompilasi dari berbagai sumber